TABALIEN.COM – Penemuan kapal kuno dari abad ke-12 Masehi di Lagoi, Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, kembali mencuri perhatian publik. Meskipun berita terbaru menghebohkan, sebenarnya kapal ini telah ditemukan sejak 2016. Penelitian yang kini tengah berlangsung baru dimulai dua tahun terakhir setelah penemuan awal.
Agni Mochtar, peneliti dari BRIN, bersama Chiara Zazzaro, Associate Professor dari Università di Napoli L’Orientale, mengungkapkan bahwa kapal ini pertama kali terlihat pasca-badai muson pada 2016.
Saat itu, tim dari Balai Arkeologi Medan berhasil mengungkap kedua ujung kapal, namun penelitian harus terhenti dan kapal kembali tertutup pasir di area Nirwana Gardens Resort Bintan.
Penelitian terbaru dimulai pada Agustus 2023 dan terus berlanjut. Fokus utama saat ini adalah pada ekskavasi sepertiga bagian kapal untuk memeriksa kondisi lambung dan bagian lunas.
Temuan baru mencakup fragmen keramik, potongan gerabah, dan wadah dari anyaman bambu, yang masih memerlukan analisis lebih lanjut untuk menentukan fungsi dan asal-usulnya.
Penelitian ini merupakan bagian dari proyek kolaboratif berjudul “Land shipwrecks and their environmental context,” yang melibatkan Università di Napoli “L’Orientale” dan Pusat Riset Arkeologi Lingkungan, Maritim, dan Budaya Berkelanjutan – OR Abastra, BRIN.
Proyek ini didukung oleh Kementerian Luar Negeri Italia, ISMEO, dan Università di Napoli “L’Orientale”. Penelitian tahun ini adalah kelanjutan dari studi yang dimulai pada Agustus 2023 dan direncanakan akan berlangsung selama 2-3 tahun ke depan.
