Identitas Visual

Filosofi Logo Tabalien

Kekuatan, Ketahanan, dan Kehidupan

 

Logo media ini dirancang oleh Muhammad Khalid Mawardy, seorang desainer grafis muda yang memiliki kepekaan tinggi dalam menerjemahkan simbol-simbol lokal dan unsur alam ke dalam bahasa visual. Dalam proses kreatifnya, Khalid menimba inspirasi dari kayu ulin—dalam bahasa lokal disebut tabalien—kayu khas Kalimantan yang dikenal karena kekuatan, ketahanan, dan daya tahannya terhadap waktu.

Makna Kayu Ulin (Tabalien)

Kayu ulin tidak hanya dihargai karena kekokohannya menghadapi air, panas, dan cuaca ekstrem. Ia juga merupakan bagian penting dari identitas ekologis dan budaya masyarakat Kalimantan. Dari sinilah filosofi dasar logo ini berakar.

Tabalien menjadi simbol tentang:

  • Kekuatan dalam menghadapi tekanan dan perubahan zaman.
  • Ketahanan di tengah dinamika sosial dan politik.
  • Kehidupan yang tumbuh dari tanah, air, dan akar kebudayaan.

Sebagaimana ulin yang tidak mudah lapuk, kami percaya bahwa jurnalisme yang berpihak pada kebenaran, berakar pada realitas masyarakat, dan tumbuh dari nilai kehidupan, akan selalu relevan.

Unsur Alam dalam Logo

Logo ini juga memadukan unsur-unsur alam yang merepresentasikan lingkungan sebagai napas utama wilayah tempat media ini tumbuh. Setiap warna memiliki makna yang saling melengkapi:

Abu-abu (HEX #CCCCCC / RGB 179, 179, 179)
Melambangkan udara—elemen tak kasat mata yang menyatukan kehidupan serta memberi ruang bagi kebebasan berpikir.

Biru tua (HEX #072042 / RGB 7, 32, 66)
Mewakili air sebagai sumber kehidupan, simbol kedalaman, ketenangan, dan kelenturan dalam mengarungi arus informasi.

Emas (HEX #E4C555 / RGB 228, 197, 85)
Merepresentasikan tanah sebagai pijakan yang kuat, tempat akar kebenaran bertumbuh, serta sumber keberanian dalam menyuarakan fakta.

Kombinasi warna ini membentuk harmoni unsur alam yang menegaskan bahwa kerja jurnalistik kami berpijak pada fondasi kehidupan yang saling terhubung.

Logo sebagai Identitas Jurnalistik

Lebih dari sekadar identitas visual, logo ini menjadi pengingat bahwa kerja-kerja jurnalistik harus:

Kokoh seperti ulin.

Lentur seperti aliran sungai.

Tumbuh seperti hutan yang menjaga kehidupan.

Melalui logo ini, kami menegaskan komitmen untuk menjadi media yang:

Menjaga keseimbangan antara keberanian dan kearifan.

Berakar kuat pada realitas lokal.

Berpihak pada suara-suara yang sering disingkirkan.