Laba ALIBABA Meroket 58% di Tengah Lesunya Ekonomi China
TABALIEN.com – Raksasa e-commerce asal China, Alibaba, melaporkan kinerja selama kuartal ketiga (Q3) 2024. Perusahaan tersebut akhirnya dapat bangkit setelah ditinggal sang pendiri Jack Ma.
Mereka mengatakan mampu melampaui ekspektasi pasar atas laba pada kuartal September tahun ini. Namun, penjualan mereka turun karena lesunya ekonomi China berdampak pada belanja konsumen.
Laba bersih Alibaba naik 58% tahun ke tahun (year-on-year/YoY) menjadi 43,9 miliar yuan (Rp 96 triliun) pada kuartal yang berakhir pada 30 September, berkat kinerja investasi ekuitas perusahaan.
Angka ini jauh melampaui perkiraan LSEG sebesar 25,83 miliar yuan.
“Peningkatan dari tahun ke tahun terutama disebabkan oleh perubahan mark-to-market dari investasi ekuitas kami, penurunan penurunan nilai investasi kami, dan peningkatan pendapatan dari operasi,” kata perusahaan dalam laporan laba ruginya, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (18/11/2024).
Sementara itu, pendapatan Alibaba mencapai 236,5 miliar yuan, 5% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, tetapi di bawah perkiraan analis sebesar 238,9 miliar yuan. Saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek New York tersebut telah menguat sepanjang tahun ini, naik lebih dari