TABALIEN.com – CEO Apple, Tim Cook, yang sebelumnya sering menyebut Indonesia dalam paparan kinerja keuangan perusahaan, kini tak lagi menyebut nama Indonesia setelah munculnya larangan penjualan iPhone 16 di negara ini. Dalam earning call Apple pada Kamis (31/10/2024) untuk periode Juli-Agustus 2024, Cook mengumumkan beberapa negara yang menjadi sumber pertumbuhan pendapatan, tetapi Indonesia tak lagi masuk daftar.

“Kami mencapai rekor pendapatan di Amerika, Eropa, Asia Pasifik, serta negara lain seperti Amerika Serikat, Brasil, Meksiko, Prancis, UK, Korea, Malaysia, Thailand, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Kami juga bersemangat dengan antusiasme di India,” ujar Cook.

Sebelumnya, Cook menyebut Indonesia sebagai pasar potensial dalam paparan keuangan pada Mei dan Agustus 2024, bahkan memuji penjualan iPhone di Indonesia yang terus menembus rekor. CFO Apple, Luca Maestri, juga menyebut Indonesia sebagai salah satu negara dengan pendapatan tertinggi dari penjualan iPhone.

Namun, hilangnya Indonesia dari paparan kinerja ini bersamaan dengan polemik larangan penjualan iPhone 16 di Tanah Air. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersiap memblokir iPhone 16 yang dibawa masuk ke Indonesia dan menindak penjualnya di marketplace. Sekitar 9.000 unit iPhone 16 diperkirakan sudah masuk ke Indonesia sejak peluncurannya di Amerika Serikat, meski produk ini belum diizinkan dijual di Indonesia.

“Kami mempertimbangkan menonaktifkan IMEI iPhone 16 yang terbukti diperjualbelikan di Indonesia secara ilegal,” tegas Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif.

Kemenperin menyatakan bahwa Apple harus memenuhi komitmen investasi senilai Rp 1,7 triliun selama 8 tahun untuk terus bisa mengimpor dan menjual produknya di Indonesia. Apple diizinkan menjual iPhone di Indonesia melalui skema pemenuhan TKDN lewat investasi di Apple Academy, namun izin tersebut sudah kadaluarsa. Tanpa investasi tambahan, iPhone 16 tidak akan diizinkan masuk pasar Indonesia. (mth)