KPU Kalteng Terima Hasil Tes Kesehatan Bakal Cakada

Direktur RSUD dr. Doris Sylvanus, Ady Fradita, secara langsung menyerahkan berkas hasil tes kesehatan kepada Ketua KPU Kalteng, Sastriadi.

PALANGKA RAYA, TABALIEN.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Tengah resmi menerima hasil pemeriksaan kesehatan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Doris Sylvanus untuk empat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur, Rabu (4/9/2024).

Direktur RSUD dr. Doris Sylvanus, Ady Fradita, secara langsung menyerahkan berkas hasil tes kesehatan kepada Ketua KPU Kalteng, Sastriadi, di Kantor KPU Kalteng. Penyerahan ini merupakan langkah krusial dalam proses verifikasi pendaftaran calon, di mana kesehatan fisik dan mental menjadi salah satu syarat utama.

Dalam keterangannya, Sastriadi mengungkapkan, hasil tes kesehatan ini akan diumumkan pada tanggal 5 dan 6 September 2024 melalui Liaison Officer (LO) masing-masing pasangan calon.

“Hasil tes kesehatan dan administrasi pasangan calon nanti akan disampaikan kepada LO masing-masing,” ujar Sastriadi.

Pemeriksaan kesehatan ini merupakan bagian integral dari verifikasi persyaratan pendaftaran calon, yang memastikan bahwa pasangan calon dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Sastriadi menambahkan bahwa hasil tes kesehatan ini akan dicantumkan dalam berita acara hasil verifikasi pendaftaran.

“KPU akan mengumumkan hasil verifikasi pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur pada saat penetapan pasangan calon. Pasangan yang lolos verifikasi akan dinyatakan layak untuk mengikuti Pilkada 2024,” tuturnya.

Langkah ini sangat penting untuk menentukan calon pemimpin daerah Kalimantan Tengah selama lima tahun ke depan. KPU menegaskan proses verifikasi ini bertujuan untuk memastikan pemilihan yang demokratis dan berkualitas.

Ady Fradita mengungkapkan ada 32 pasangan calon kepala daerah yang diperilsa di RSUD dr Doris Sylvanus, yang berarti 64 orang secara keseluruhan. “Semua hasilnya diserahkan hari ini juga ke KPU Kabupaten/Kota masing-masing,” katanya.

Pemeriksaan kesehatan ini melibatkan tim medis handal, termasuk dokter, psikolog, serta Badan Narkotika Nasional (BNN), guna memastikan bahwa calon benar-benar bebas dari penyalahgunaan narkotika dan dalam kondisi kesehatan yang prima.