JAKARTA, Tabalien.com – Sebuah laporan terbaru dari platform konsultasi karier Intelligent mengungkap tren yang mengkhawatirkan: 60% perusahaan telah memutuskan hubungan kerja dengan lulusan universitas Gen Z yang baru dipekerjakan akibat kinerja buruk.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Sarman Simanjorang dari APINDO menyebut, salah satu penyebabnya adalah dampak negatif dari kebiasaan bermain gim dan judi daring, yang disebutnya secara signifikan mengurangi produktivitas para pekerja muda, komentarnya pada 17 Januari 2025, ia mengungkap kasus keterlambatan penyelesaian tugas hingga penurunan output akibat kecanduan gim.
Di sisi lain, tantangan ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya preferensi Gen Z terhadap pola kerja fleksibel. Banyak dari mereka memilih menghindari komitmen jangka panjang pada satu perusahaan, memanfaatkan teknologi untuk bekerja secara jarak jauh pada berbagai proyek di berbagai lokasi.
Meski demikian, Simanjorang optimis terhadap potensi Gen Z dalam mendorong pertumbuhan di masa depan. Ia menekankan kemampuan generasi ini untuk beradaptasi dengan lanskap digital yang terus berubah, dan yakin mereka akan menjadi pemain kunci dalam menghadapi perkembangan teknologi di berbagai sektor. (Mth)
