Harga Jual Eceran Rokok Naik, Tarif Cukai Tetap
JAKARTA, Tabalien.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 97 Tahun 2024 yang mengatur perubahan batasan Harga Jual Eceran (HJE) hasil tembakau tanpa mengubah tarif cukai per 1 Januari 2025. PMK ini merupakan perubahan ketiga atas PMK Nomor 192 Tahun 2021.
Berikut poin penting perubahan yang diatur dalam PMK 97/2024:
- Sigaret Kretek Mesin (SKM)
SKM I: Harga jual eceran paling rendah Rp2.375 (naik 5%) dengan tarif cukai tetap Rp1.231/batang.
SKM II: Harga jual eceran paling rendah Rp1.485 (naik 7,6%) dengan tarif cukai Rp746/batang.
- Sigaret Putih Mesin (SPM)
Golongan I: Harga jual eceran paling rendah Rp2.495 (naik 4,8%) dengan tarif cukai Rp1.336/batang.
Golongan II: Harga jual eceran paling rendah Rp1.565 (naik 6,8%) dengan tarif cukai Rp794/batang.
- Sigaret Kretek Tangan (SKT) atau Sigaret Putih Tangan (SPT)
Golongan I: Harga jual eceran Rp1.555–Rp2.170 dengan tarif cukai Rp378/batang.
Golongan II: Harga jual eceran paling rendah Rp995 (naik 15%) dengan tarif cukai Rp223/batang.
Golongan III: Harga jual eceran paling rendah Rp860 (naik 18,6%) dengan tarif cukai Rp122/batang.
- Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF) atau Sigaret Putih Tangan Filter (SPTF)
Harga jual eceran paling rendah Rp2.375 (naik 5%) dengan tarif cukai Rp1.231/batang.
- Sigaret Kelembak Kemenyan (KLM)
Golongan I: Harga jual eceran Rp950 dengan tarif cukai Rp483/batang (tidak berubah).
Golongan II: Harga jual eceran Rp200 dengan tarif cukai Rp25/batang (tidak berubah).
- Jenis Tembakau Iris (TIS)
Harga jual tetap Rp55–Rp180.
- Jenis Rokok Daun atau Klobot (KLB)
Harga jual tetap Rp290.
- Jenis Cerutu (CRT)
Harga jual tetap Rp495–Rp5.500.
PMK ini menegaskan bahwa perubahan harga jual eceran mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2025, sementara tarif cukai per batang atau gram untuk hasil tembakau impor tetap mengacu pada ketentuan sebelumnya.
Detail harga per batang dan gram sesuai jenis rokok juga telah dijabarkan untuk masing-masing kategori sebagai acuan baru dalam industri hasil tembakau. (Mth)