Dampak Buruk Melewatkan Sarapan Pagi: Risiko Kesehatan yang Perlu Diwaspadai
TABALIEN.com – Sarapan sering kali dianggap sepele dan dilewatkan oleh banyak orang. Padahal, kebiasaan ini dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan tubuh, terutama dalam hal energi dan fungsi metabolisme Berikut adalah beberapa dampak kesehatan yang dapat terjadi jika Anda sering melewatkan sarapan.
1. Tubuh Kekurangan Energi
Melewatkan sarapan membuat tubuh tidak mendapatkan asupan energi yang cukup untuk menjalani aktivitas harian. Saat bangun tidur, kadar gula darah berada pada level rendah setelah tidak makan sepanjang malam. Jika tidak sarapan, kondisi ini bisa menyebabkan kelelahan dan menurunkan produktivitas.
Karbohidrat dalam sarapan membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Menurut buku Recent Developments in Applied Microbiology and Biochemistry, glukosa yang berasal dari karbohidrat adalah sumber energi utama bagi otak, yang sangat penting untuk fungsi optimal.
2. Menurunkan Kadar Hormon
Melewatkan sarapan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, terutama kortisol, hormon stres yang cenderung tinggi di pagi hari. Sarapan sehat dengan kandungan karbohidrat, protein, dan lemak dapat membantu menstabilkan gula darah dan mengurangi respons stres tubuh. Sebaliknya, melewatkan sarapan dapat memicu peningkatan kortisol sebagai mekanisme kompensasi, yang berdampak buruk pada kesehatan mental.
3. Gangguan Suasana Hati
Melewatkan sarapan juga dapat memengaruhi suasana hati. Ketidakseimbangan hormon akibat tidak sarapan bisa menyebabkan seseorang merasa mudah marah atau depresi. Penelitian dalam jurnal Diabetes, Metabolic Syndrome, and Obesity menunjukkan bahwa kebiasaan melewatkan sarapan terkait dengan risiko gangguan mental, termasuk depresi dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Sarapan berperan penting dalam pembentukan serotonin, hormon yang berpengaruh pada suasana hati, melalui mekanisme pemrosesan triptofan dari karbohidrat.
4. Lapar Berlebih di Siang Hari
Tanpa sarapan, tubuh cenderung mencari asupan energi lebih banyak di siang hari, yang bisa meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan cepat saji atau camilan tidak sehat. Hal ini dapat menyebabkan siklus makan berlebih dan meningkatkan risiko kenaikan berat badan.
Sarapan yang mengandung protein tinggi dapat membantu menahan rasa lapar dan mengontrol keinginan makan berlebih sepanjang hari.
5. Risiko Penyakit Kardiovaskular
Melewatkan sarapan secara rutin juga meningkatkan risiko penyakit jantung. Penelitian dalam Journal of Cardiovascular Development and Disease menemukan bahwa orang yang tidak sarapan memiliki risiko 21% lebih besar terkena penyakit jantung dibandingkan mereka yang rutin sarapan.
Orang yang melewatkan sarapan cenderung memiliki kadar kolesterol jahat (LDL) yang lebih tinggi, yang berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung.
Pentingnya Sarapan untuk Kesehatan Jangka Panjang
Orang yang sarapan secara rutin tujuh kali seminggu memiliki risiko lebih rendah untuk menderita penyakit jantung, diabetes, obesitas, stroke, hipertensi, dan peningkatan kadar kolesterol jahat, menurut jurnal Medicine. Oleh karena itu, sarapan sebaiknya menjadi bagian dari pola makan sehat sehari-hari.
Untuk mendapatkan pola makan yang sesuai dengan kondisi kesehatan, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik guna merencanakan asupan yang tepat bagi tubuh. (Mth)