PALANGKA RAYA, TABALIEN.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) untuk mempersiapkan Debat Publik kedua pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur 2024. Acara tersebut berlangsung di Ruang Rumah Pintar Pemilu KPU Kalteng, dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Ketua Bawaslu Kalteng, perwakilan dari Polda Kalteng, dan tim dari keempat Paslon.

Rakor dibuka oleh Anggota KPU Kalteng Divisi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia, Harmain Ibrohim. Dalam sambutannya, Harmain menekankan pentingnya persiapan matang untuk memastikan kelancaran acara debat yang dijadwalkan berlangsung pada 5 November 2024 di Jakarta.

Harmain menjelaskan bahwa mekanisme debat kedua ini tidak akan jauh berbeda dari debat pertama. “Tim Paslon telah sepakat bahwa rundown acara akan mengikuti format debat sebelumnya,” ungkapnya. Debat ini direncanakan berlangsung selama 120 menit dan dibagi ke dalam enam segmen.

Dalam segmen pertama, acara akan dimulai dengan pembukaan, diikuti pembacaan tata tertib, serta penyampaian visi misi dan program dari masing-masing Paslon. Segmen kedua dan ketiga akan memberikan kesempatan bagi moderator untuk mendalami visi misi dan program yang disampaikan.

Sebagai bagian dari format debat, segmen keempat dan kelima akan difokuskan pada sesi tanya jawab dan sanggahan antara para Paslon. Debat ini akan ditutup dengan segmen penutup yang akan memberikan kesempatan bagi masing-masing Paslon untuk menyampaikan pesan terakhir mereka kepada publik.

Tema debat kedua ini adalah “Inovasi Pelayanan Publik dalam Menyelesaikan Persoalan Daerah,” yang diharapkan dapat mengedukasi pemilih mengenai bagaimana para calon berencana mengatasi berbagai isu yang dihadapi masyarakat.

Debat ini akan disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi nasional, memberikan akses kepada publik untuk menyaksikan dan menilai langsung visi serta program dari para calon pemimpin daerah.

KPU Kalteng berharap debat publik ini tidak hanya menjadi ajang bagi Paslon untuk menunjukkan kapabilitas, tetapi juga untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pemilihan umum yang akan datang. (***)