PALANGKA RAYA, TABALIEN.com – Program pendampingan guru dalam mengoptimalkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) kembali digalakkan. Kali ini, Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya (UPR) menggelar pelatihan intensif di SMA Negeri 6 Palangka Raya.

Program yang berlangsung selama enam bulan, dari Juli hingga Desember 2024 ini, dipimpin langsung oleh Ni Putu Diah Agustin Permanasuri, ST., M.Ars. bersama tim yang terdiri dari Indah Gumilang Dwinanda, M.Si., Mega Kurniawati, S.Pd., M.Pd., dan Lola Cassiophea, S.T., M.Eng.

“Antusiasme para guru sangat tinggi. Kami berharap dampak positif dari pelatihan ini akan terlihat dalam proses belajar mengajar di sekolah,” ungkap Ni Putu Diah Agustin Permanasuri dalam rilisnya, Selasa (5/11/2024).

Mengadopsi Transformative Learning Theory, program ini diawali dengan wawancara dan survei untuk mengidentifikasi kebutuhan guru. Selanjutnya, pelatihan dilaksanakan dengan beragam metode seperti ceramah, diskusi, dan praktik langsung di ruang multimedia, aula, dan kelas-kelas SMAN 6 Palangka Raya.

Hasil pelatihan menunjukkan kemajuan signifikan, dengan 85% peserta mengalami peningkatan kompetensi. Kepala SMAN 6 Palangka Raya, Jony, S.Pd., mengapresiasi program ini. “Dengan kompetensi yang meningkat dalam pengisian bukti dukung, kami yakin kualitas pendidikan di SMAN 6 Palangka Raya akan semakin baik,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 6 Palangka Raya, Jony, S.Pd., mengungkapkan, bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. 

“Dengan adanya peningkatan kompetensi dalam pengisian bukti dukung, kami yakin kualitas pendidikan di SMA Negeri 6 Palangka Raya akan semakin baik,” kata Jony.

Glory Kriswantara, S.Pd., M.Pd., salah satu guru, mengaku lebih percaya diri menggunakan PMM setelah mengikuti pelatihan. “Materi yang disampaikan sangat relevan dengan kebutuhan kami,” tuturnya.

Program ini menjadi bukti nyata kolaborasi universitas dan institusi pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kalimantan Tengah. Ke depan, diharapkan para guru dapat menghasilkan laporan yang lebih akurat dan terstruktur guna mendukung evaluasi dan pengembangan program pembelajaran. (Mth)