PALANGKA RAYA, TABALIEN.COMPolda Kalimantan Tengah (Kalteng) meminta masyarakat untuk aktif berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban menjelang hingga saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Kepala Bidang Humas Polda Kalteng Kombes Pol Erlan Munaji  mengingatkan, menjelang pilkada sering kali disertai dengan peningkatan penyebaran hoaks dan ujaran kebencian. Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap informasi palsu sangat penting selama tahapan Pilkada.

“Selalu verifikasi informasi sebelum menyebarkannya. Prinsip ‘saring sebelum disebar‘ harus kita terapkan,” ujar Erlan dalam pernyataan resmi pada Minggu, (1/9/2024).

Pilkada 2024 akan meliputi pemilihan gubernur, wali kota, dan bupati secara serentak. Erlan mengingatkan bahwa momentum politik ini rawan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menimbulkan konflik.

Sebagai langkah antisipasi, Polda Kalteng mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan literasi digital, menjaga kerukunan di tengah perbedaan politik, serta menghindari penyebaran hoaks dan ujaran kebencian.

“Pilkada yang aman dan nyaman adalah tanggung jawab kita bersama,” tegas Erlan.

Erlan percaya bahwa dengan kerjasama yang baik antara aparat keamanan dan masyarakat, Pilkada 2024 di Kalteng dapat berlangsung dengan sukses. Pihaknya berharap masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan tidak terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan.

“Mari kita bersama-sama mewujudkan Pilkada di Kalteng yang aman dan nyaman,” tutupnya.

Empat Pasangan

Empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Pendaftaran ini membawa perubahan signifikan dalam daftar calon pemimpin yang akan berkompetisi.

Pasangan pertama, Abdul Razak dan Sri Suwanto, yang didukung oleh Partai Golkar, Gelora, Perindo, Partai Ummat, dan Partai Buruh, mendaftar pada hari kedua pendaftaran, 28 Agustus 2024. Abdul Razak, yang sebelumnya berpasangan dengan Perdie M Yoseph, kini bergabung dengan Sri Suwanto setelah Perdie mundur untuk mendukung kakaknya, Willy M Yoseph.

Pasangan kedua, Agustiar Sabran dan Edy Pratowo, mendaftar pada 29 Agustus 2024. Agustiar Sabran, politikus yang sebelumnya bergabung dengan PDIP sebelum berpindah ke Gerindra, berpasangan dengan Edy Pratowo, Wakil Gubernur petahana dari Partai Golkar. Mereka diusung oleh Partai Gerindra, PAN, PKS, PSI, dan PKN, dan berencana melanjutkan program “Kalteng Berkah.”

Selanjutnya, Willy M Yoseph dan Habib Ismail bin Yahya mendaftar ke KPU. Pasangan ini baru mendeklarasikan pencalonan sehari sebelum pendaftaran. Willy M Yoseph, yang sebelumnya berkompetisi melawan Habib Ismail bin Yahya dalam Pilkada 2015, kini maju bersama Habib Ismail untuk membawa perubahan bagi daerah.

Pasangan terakhir, Nadalsyah dan Supian Hadi, juga mendaftar. Nadalsyah, mantan Bupati Barito Utara, berpasangan dengan Supian Hadi, mantan Bupati Kotawaringin Timur. Pasangan ini diusung oleh PDIP, Demokrat, PPP, Hanura, dan Partai Garuda. Awalnya, Nadalsyah dipasangkan dengan Sigit K Yunianto, namun dinamika politik memaksa perubahan formasi dengan Supian Hadi menggantikan Sigit sebagai calon wakil gubernur.

Dengan mendaftar, masing-masing pasangan menunjukkan kesiapan mereka untuk berkompetisi dalam Pilkada 2024 di Kalimantan Tengah.