TABALIEN.com – Kadar kolesterol tinggi sering dikaitkan dengan konsumsi makanan berlemak dan gorengan. Namun, tahukah Anda bahwa konsumsi kopi juga bisa berkontribusi terhadap peningkatan kolesterol? Tidak semua jenis kopi berisiko menaikkan kolesterol, namun metode penyajian kopi memainkan peran penting. Berikut penjelasan lengkapnya.
Kopi dan Peningkatan Kolesterol: Fakta atau Mitos?
Konsumsi kopi dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh, terutama karena kandungan diterpene tinggi, senyawa minyak alami yang terdapat dalam biji kop. Diterpene, seperti cafestol dan kahweol, diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL). Kadar diterpene dalam kopi bergantung pada metode penyeduhan.
Kopi yang Tidak Disaring (unfiltered coffee) seperti kopi tubruk, espresso, french press, dan moka pot mengandung kadar diterpene lebih tinggi. Kopi yang tidak disaring cenderung memiliki residu minyak yang dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol.
Kopi yang Disaring (filtered coffee), seperti kopi instan atau kopi yang melalui proses filtrasi menggunakan kertas atau kain, memiliki kadar diterpene yang lebih rendah karena minyak-minyak tersebut tersaring.
Penelitian: Kopi Tanpa Filtrasi Lebih Berisiko
Penelitian dalam Science Reports (2023) menunjukkan bahwa konsumsi kopi yang tidak disaring dapat meningkatkan kadar kolesterol lebih signifikan dibanding kopi yang disaring. Meskipun begitu, jumlah porsi juga mempengaruhi dampak terhadap tubuh. Espresso, meskipun tidak disaring, disajikan dalam porsi kecil sehingga kadar diterpene yang dikonsumsi lebih sedikit dibanding kopi tubruk atau french press.
Jumlah Kafein Aman: Menurut panduan European Heart Journal, konsumsi kafein sebaiknya tidak lebih dari 400 miligram per hari, setara dengan tiga hingga empat cangkir kopi. Mengonsumsi kopi dalam batas tersebut dapat memberikan manfaat kesehatan tanpa risiko yang signifikan.
Bahan Tambahan Kopi yang Meningkatkan Kolesterol
Selain metode penyajian, bahan tambahan dalam kopi juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Misalnya, penggunaan krim atau gula yang berlebihan dapat menambah lemak jenuh dan gula dalam tubuh, memicu peningkatan kadar LDL serta trigliserida, jenis lemak lain yang berkaitan dengan penyakit jantung.
Produk kopi kemasan atau kopi di kafe juga sering mengandung krim kental atau whipped cream, yang dapat menambah jumlah kalori serta gula yang tidak diinginkan.
Manfaat Kopi bagi Kesehatan
Meski ada risiko, kopi juga memiliki manfaat kesehatan jika dikonsumsi dengan bijak. Beberapa di antaranya adalah:
- Membantu menurunkan berat badan.
- Memperbaiki suasana hati.
- Kaya akan antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan.
- Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
- Menurunkan risiko diabetes tipe 2, penyakit Parkinson, dan Alzheimer.
Namun, konsumsi kopi berlebihan dapat memicu efek samping seperti mual, sakit kepala, kecemasan, serta masalah tidur seperti insomnia.
Kesimpulan: Bijak dalam Mengonsumsi Kopi
Tidak semua kopi menyebabkan kolesterol tinggi, namun metode penyajian dan tambahan seperti gula atau krim harus diperhatikan. Untuk memaksimalkan manfaat kopi dan meminimalkan risikonya, konsultasikan pola konsumsi kopi Anda dengan Dokter Spesialis Gizi Klinik, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu. (Mth)
