Jejak Panjang Simbol @ dari Amphora ke Era Digital
PALANGKA RAYA, TABALIEN.com – Simbol @ yang akrab digunakan dalam alamat email dan media sosial memiliki sejarah panjang yang melintasi ribuan tahun, budaya, dan bahasa. Simbol ini muncul dalam berbagai istilah unik di banyak negara, seperti “tikus kecil” di Taiwan hingga “anjing” di Rusia.
Sejarah simbol @ mendapat perhatian publik ketika Paola Antonelli, kurator senior Museum of Modern Art (MoMA) New York, memasukkannya ke koleksi permanen museum pada 2010. Ia ingin menunjukkan, benda sehari-hari pun menyimpan kisah mendalam jika dilihat dengan perspektif baru.
Antonelli menyebut pameran itu menampilkan benda-benda sederhana seperti kertas Post-it, klip kertas, atau permen M&Ms. “Museum menciptakan jarak yang membuat kita melihat benda-benda ini dengan cara berbeda,” ujarnya.
Simbol @ ternyata sudah digunakan sejak era Yunani kuno. Menurut Keith Houston, penulis Shady Characters: The Secret History of Punctuation, tanda ini berawal sebagai singkatan amphora, guci tanah liat yang menjadi ukuran standar untuk anggur, gandum, dan minyak zaitun. Para pedagang kemudian menulis huruf “a” dengan ekor melingkar untuk menyingkat kata tersebut.
Penggunaan modern pertama tercatat dalam surat pedagang Francesco Lapi dari Seville ke Roma pada 4 Mei 1536. Ia memakai @ untuk menunjukkan harga satu amphora anggur. Namun, simbol ini juga ditemukan dalam manuskrip Bulgaria tahun 1375 sebagai elemen hias tanpa makna khusus.











