Google Search Mulai Ditinggalkan: AI dan TikTok Jadi Tantangan Baru
Tabalien.com – Selama bertahun-tahun, Google Search telah mendominasi dunia mesin pencarian. Bahkan, istilah Googling sempat menjadi sinonim untuk aktivitas pencarian di internet. Namun, dominasi ini mulai goyah seiring munculnya platform pesaing dan perubahan perilaku pengguna.
Laporan dari Search Engine Land mengungkapkan bahwa pangsa pasar Google turun di bawah 90% dalam tiga bulan terakhir. Penurunan ini merupakan yang paling signifikan sejak tahun 2015, seperti dilaporkan oleh 9to5Google pada Kamis (16/1/2025).
Meski begitu, mesin pencarian lain seperti Bing, Yahoo, dan Yandex masih menunjukkan pertumbuhan, meski masih relatif kecil. Salah satu faktor utama penurunan pangsa pasar Google adalah maraknya adopsi kecerdasan buatan (AI) generatif yang menawarkan pendekatan baru dalam pencarian.
Platform seperti Perplexity dan ChatGPT, chatbot populer milik OpenAI, menjadi alternatif yang semakin diminati pengguna. AI generatif memungkinkan pencarian lebih interaktif dan personal, sehingga banyak orang mulai berpindah dari Google Search.
Tidak hanya itu, keberadaan TikTok juga menjadi tantangan serius bagi Google. Aplikasi berbagi video ini sukses menarik perhatian generasi muda, terutama Gen Z, yang lebih memilih TikTok untuk mencari informasi, seperti rekomendasi hotel dan restoran, dibandingkan menggunakan Google Search.
Mark Scmulik, analis dari Bernstein Research, mengungkapkan bahwa sejak awal 2024, TikTok bahkan telah menampilkan tautan yang mengarah ke hasil pencarian Google. Namun, bagi pengguna muda, TikTok dianggap lebih relevan dan mudah digunakan sebagai sumber informasi.
Dengan perubahan ini, Google harus menghadapi dua ancaman utama: AI generatif yang merevolusi pencarian dan TikTok yang berhasil menarik generasi muda untuk meninggalkan kebiasaan menggunakan Google Search. Dominasi Google di dunia mesin pencarian kini berada di titik kritis, menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. (Mth)
