Pilgub Kalteng 2024: Antara Pemimpin Berkualitas dan Ancaman Politik Uang

Ilustrasi: Pilkada Kalteng 2024.

PALANGKA RAYA, TABALIEN.COM – Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Tengah 2024, berbagai pihak menyuarakan harapan akan lahirnya pemimpin yang mengutamakan kesejahteraan rakyat. Namun, di sisi lain, ancaman politik uang masih membayangi.

Kameloh Ida Lestari atau Mina Ida, putri keempat pahlawan nasional Tjilik Riwut, mengingatkan pentingnya memilih pemimpin berdasarkan hati nurani.

“Amplop hanya dapat sekali, tapi jika salah memilih, menanggungnya lima tahun dan mungkin kesengsaraan yang didapat lebih dari nilai amplop itu,” tegasnya.

Mina Ida menceritakan gaya kepemimpinan ayahnya yang selalu turun langsung menemui masyarakat.

“Setiap membuat program, bapak selalu mendatangi masyarakat dulu. Kalau mereka tidak setuju, dia tidak menjalankan programnya,” jelasnya.

Senada dengan Mina Ida, Paulus Alfons Yance Dhanarto, pengamat politik dan dosen Fisip UPR, memperingatkan bahaya politik transaksional.

“Ketika mereka mendapat modal dari pemodal, tentu akan ada janji politik informal yang harus dipenuhi berupa kebijakan yang hanya menguntungkan kelompok tertentu saja,” ujarnya.

Paulus mendorong calon pemimpin untuk berani menguji gagasan mereka di hadapan publik. Menurutnya, hal ini bisa mempengaruhi kedewasaan publik dalam memilih.