PALANGKA RAYA, TABALIEN.com – Komunikasi terbuka antara orangtua dan anak menjadi benteng pertama pencegahan perilaku berisiko HIV/AIDS. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Yayasan Harapan Taheta (YHT) Palangka Raya, Dedy S.K.M., M.Kes, saat dialog di RRI Pro 4, Sabtu (14/12/2024).

Dalam acara yang mengangkat tema “Perlindungan Kelompok Rentan Terhadap Risiko HIV/AIDS”, Dedy menekankan pentingnya peran orangtua dalam mengawasi dan membimbing remaja melalui komunikasi efektif.

“Komunikasi harus memposisikan orangtua sebagai teman, sehingga anak merasa nyaman terbuka,” terangnya.

Menurutnya, pendekatan komunikasi yang tepat dapat mencegah perilaku menyimpang dan menciptakan lingkungan keluarga yang aman untuk membahas isu sensitif seperti kesehatan reproduksi.

Dedy mengajak masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran HIV/AIDS melalui beberapa langkah konkret: menghapuskan stigma negatif, menghindari pergantian pasangan, serta menjauhkan diri dari narkoba dan penggunaan jarum suntik sembarangan.

“Suksesnya masyarakat sehat lebih utamanya adalah melalui upaya promotif dan edukasi,” tegasnya.

Yayasan yang dipimpinnya terus mendorong peningkatan kesadaran masyarakat, khususnya di Kalimantan Tengah, akan pentingnya pencegahan dini terhadap risiko HIV/AIDS. (Mth)