PALANGKA RAYA, Tabalien.com – Yayasan Harapan Taheta (YHT), lembaga non-profit yang fokus pada kesehatan masyarakat marginal dan penyintas, memberikan edukasi tentang bahaya MPOX melalui dialog talkshow di RRI Pro 4 Palangka Raya, Sabtu (1/2/2025).

Aktivis Peduli HIV/AIDS YHT, Dedy SKM, M.Kes dalam dialog bertema “Edukasi Kelompok Rentan dan ODHIV di Kalteng Terhadap Bahaya MPOX” menjelaskan beberapa cara penularan virus ini. “MPOX yang sebelumnya dikenal sebagai monkeypox, dapat menular melalui kontak langsung dengan lesi kulit, ruam, atau cairan tubuh dari orang atau hewan yang terinfeksi,” jelasnya.

Menurut Dedy, penularan juga dapat terjadi melalui kontak dengan benda terkontaminasi seperti pakaian, handuk, atau peralatan makan. Selain itu, virus ini bisa menyebar melalui droplet saliva saat berbicara, batuk, atau bersin, hubungan seksual, gigitan atau cakaran hewan terinfeksi, serta penularan dari ibu ke janin melalui plasenta.

“Masyarakat yang selalu menerapkan Program Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) akan lebih baik dibandingkan dengan orang yang tak menerapkan PHBS itu sendiri,” tegasnya.

Dedy menyarankan beberapa langkah pencegahan, termasuk menghindari kontak dengan orang atau hewan yang terinfeksi, menjaga kebersihan tangan, dan menggunakan alat pelindung diri saat merawat pasien terinfeksi. Ia juga memperingatkan masyarakat untuk tidak meremehkan bahaya MPOX dan mengurangi perjalanan ke daerah dengan kasus MPOX.

Di akhir dialog, Dedy mengharapkan pemerintah dan sektor terkait untuk terus mengedukasi masyarakat Kalteng tentang bahaya MPOX. “Dengan pemahaman yang baik, masyarakat akan mengerti cara menanggulangi agar MPOX tak menular secara luas,” pungkasnya. (Mth)