Willy M Yoseph: Masyarakat Adat Butuh Perlindungan di Tengah Ruang Hidup yang Menyempit

Bacalon Gubernur Kalimantan Tengah, Willy M Yoseph.

PALANGKA RAYA, TABALIEN.COM – Bakal Calon Gubernur Kalimantan Tengah (Bacagub Kalteng) periode 2025-2030, Willy M Yoseph, menyoroti pentingnya perlindungan dan pengakuan terhadap masyarakat hukum adat. Pernyataan ini disampaikannya saat ditemui awak media di Palangka Raya, Kamis (19/9/2024).

“Masyarakat adat memiliki komunitas yang telah ada secara turun-temurun. Hak mereka harus dilindungi dan tidak boleh diabaikan begitu saja,” tegas Willy.

Mantan Bupati Murung Raya ini mengkritisi perubahan kebijakan yang dinilai merugikan masyarakat adat. Menurutnya, eksploitasi wilayah adat tanpa kompensasi memadai telah menimbulkan berbagai persoalan.

Willy mengakui perjuangan masyarakat hukum adat, khususnya di Kalteng, sering terhambat di tingkat nasional.

“Biasanya lolos di kabupaten, kota, hingga provinsi. Namun karena kepentingan nasional, sering kali terhenti,” jelasnya.

Terkait ruang hidup masyarakat yang kian menyempit, Willy menekankan pentingnya komitmen pemberdayaan.

“Siapapun yang mengambil wilayah kehidupan mereka di sekitar hutan atau perkebunan, harus memberdayakan masyarakat setempat,” ujarnya.

Bersama bakal calon wakilnya, Habib Ismail Bin Yahya, Willy berjanji akan melakukan perubahan signifikan jika terpilih.

“Kami akan merombak kepemimpinan dan memperbaiki hal-hal yang tidak sesuai aturan, termasuk pengelolaan SDM dan SDA yang berkelanjutan,” tegasnya.

Willy menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan sumber daya alam demi kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, warisan budaya dan adat istiadat dari seluruh penjuru Indonesia, termasuk Kalimantan Tengah, harus dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang.

Tutup