PALANGKA RAYA, TABALIEN.COM – Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Tengah 2024, sebuah kisah menarik dari Pilgub pertama tahun 2005 kembali mencuat. Sidik R Usop (70), mantan dosen Sosiologi Universitas Palangka Raya (UPR), mengungkap bagaimana debat publik menjadi tonggak penting dalam sejarah demokrasi Kalteng.

“Dulu belum ada agenda debat calon seperti sekarang, makanya saya mengundang para calon untuk debat publik menyampaikan program dan gagasannya di depan masyarakat,” ungkap Sidik, Sabtu (14/9/2023).

Sigit menginisiasi debat publik yang dihadiri dua calon gubernur, Agustin Teras Narang dan KMA M Usop. Acara berlangsung di Rumah Betang milik Salundik Gohong, di Jalan Kutilang, Palangka Raya, dengan format unik mirip undian untuk membahas isu-isu daerah.

Meski sempat memanas karena usulan sumpah adat, Sidik menekankan bahwa momen tersebut mencerminkan semangat demokrasi yang tinggi.

“Masyarakat benar-benar memilih sesuai dengan hati nuraninya dan yang memiliki kualitas sebagai pemimpin,” tambahnya.

Menjelang Pilgub 2024 dengan empat pasangan calon, Sidik berharap semangat demokrasi 2005 bisa dipertahankan.

“Penyelenggara mestinya bisa lebih tegas untuk menindak politik uang, jangan hanya menunggu laporan,” tegasnya.

Pilgub Kalteng 2024 akan diikuti oleh pasangan Abdul Razak-Sri Suwanto, Agustiar Sabran-Edy Pratowo, Willy M Yoseph-Habib Ismail, serta Nadalsyah-Supian Hadi. Masyarakat Kalteng diharapkan dapat memilih pemimpin berdasarkan kualitas dan visi, bukan iming-iming materi.