Pendapatan Negara 2024 Meleset dari Target, Sri Mulyani: Masih Tumbuh Positif

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani

JAKARTA, Tabalien.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui realisasi pendapatan negara tahun 2024 tidak mencapai target APBN sebesar Rp2.802,29 triliun, meski mencatatkan pertumbuhan dibanding tahun sebelumnya.

“Pada akhir tahun bahkan masih tumbuh, meski tidak tinggi, tapi cukup decent untuk situasi yang tidak mudah,” ujar Sri Mulyani dilansir dari CNBC Indonesia saat mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam seremoni Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2025, Selasa (2/1/2025).

Data Kementerian Keuangan menunjukkan hingga November 2024, realisasi pendapatan negara baru mencapai Rp2.492,7 triliun atau 89% dari target, dengan pertumbuhan 1,3% year-on-year (yoy). Penerimaan perpajakan menjadi kontributor utama dengan capaian Rp1.688,93 triliun atau 85% dari target.

Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyatakan penerimaan masih sesuai siklus tahunan. “Target penerimaan perpajakan masih on track sesuai siklus yang biasa terjadi, dimana pada Desember ada upaya-upaya dan penerimaan yang cukup signifikan,” jelasnya.

Rincian penerimaan pajak meliputi:

– PPN dan PPnBM: Rp707,76 triliun (87,23% target)

– PPh Migas: Rp58,89 triliun (77,10% target)

– PPh Nonmigas: Rp885,77 triliun (83,30% target)

– PBB: Rp36,52 triliun (96,76% target)

Sementara itu, bea cukai mencapai Rp257,8 triliun (80,3% target), dengan bea masuk tumbuh 4% (yoy) menjadi Rp47,7 triliun dan bea keluar naik 47,9% (yoy) menjadi Rp17,3 triliun. Penerimaan cukai tercatat Rp192,7 triliun dengan pertumbuhan 2,8%.

Di sisi lain, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) justru melampaui target, mencapai Rp522,4 triliun atau 106,2% dari target APBN 2024, didorong oleh peningkatan kinerja BUMN dan satuan kerja BLU.

Sebagai perbandingan, realisasi pendapatan negara tahun 2023 mencapai Rp2.774,3 triliun, melampaui target dalam Perpres 75/2023 sebesar Rp2.637,25 triliun. (Mth)

Tutup