PALANGKA RAYA, Tabalien.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kuliah umum bertajuk The Future of Digital Finance: Digital Financial Asset and Crypto Assets, The Benefits, Risk and Regulation di Auditorium Palangka, Universitas Palangkaraya, Jumat (14/2/2025). Acara ini diadakan dalam rangka Bulan Literasi Kripto Februari 2025 dan dihadiri lebih dari 1.000 peserta.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, menyoroti potensi sekaligus risiko investasi aset kripto. “Dibandingkan dengan kelas aset lain seperti emas, properti, dan saham, dalam beberapa tahun terakhir potensi keuntungan aset kripto memang paling tinggi, namun juga memiliki risiko investasi yang tinggi,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) 2024, nilai transaksi aset kripto melonjak tajam hingga Rp650,61 triliun, meningkat 335,91 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, aset kripto dikenal memiliki volatilitas tinggi serta potensi penipuan yang mengancam investor.
Wakil Rektor Universitas Palangkaraya mengapresiasi inisiatif OJK dalam meningkatkan literasi keuangan digital, khususnya bagi mahasiswa. Menurutnya, pemahaman yang baik mengenai investasi digital sangat penting di era modern.
Turut hadir dalam acara ini Asisten Perekonomian Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Sri Widanarni, Kepala OJK Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Parjiman, serta Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah Primandanu Febriyan Aziz. (Mth)
