Pagi Hari Rawan Stroke: Lonjakan Tekanan Darah Bisa Jadi Pemicu Mematikan
Tabalien.com — Stroke merupakan kondisi medis darurat yang terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti, menyebabkan sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Gangguan ini bisa dipicu oleh sumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah di otak (stroke hemoragik). Jika tidak ditangani dalam hitungan menit, kerusakan otak permanen dapat terjadi.
Kecepatan intervensi medis menjadi penentu utama dalam penyelamatan dan pemulihan pasien. Serangan stroke bisa terjadi kapan saja, namun sejumlah studi dan pengalaman klinis menunjukkan bahwa pagi hari merupakan waktu yang lebih berisiko.
Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Melisa Aziz, SpJP, menjelaskan bahwa lonjakan tekanan darah sekitar pukul 2–3 dini hari dapat meningkatkan risiko stroke, terutama bagi penderita hipertensi yang tidak terkontrol.
“Tekanan darah cenderung meningkat kembali saat dini hari. Bagi orang dengan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, lonjakan ini bisa memicu stroke di pagi hari,” ujar dr. Melisa, dikutip dari detikhealth.
Gejala stroke yang muncul di pagi hari serupa dengan waktu lainnya, antara lain:
- Wajah menurun sebelah
- Lengan melemah saat diangkat
- Gangguan bicara
- Kesulitan memahami orang lain
- Gangguan penglihatan (buram atau ganda)
- Kehilangan keseimbangan
- Sakit kepala berat mendadak
- Mual, muntah, pusing, kejang, atau hilang kesadaran
Dokter saraf dari Weill Cornell Medical Center New York, Dr. Baxter Allen, menekankan pentingnya waktu dalam penanganan stroke.
“Jika melihat wajah yang menurun sebelah, lengan melemah, atau bicara terganggu, segera hubungi layanan darurat. Semakin cepat pasien tiba di rumah sakit, semakin besar peluang pemulihan,” ujarnya, dikutip dari Health Matters.
Stroke saat bangun tidur juga patut diwaspadai. Gejalanya bisa lebih samar namun tetap berbahaya. Pemeriksaan tekanan darah secara rutin dan pengendalian hipertensi menjadi langkah penting dalam pencegahan. (Mth).