Raksasa Teknologi Tantang Dominasi Google Search

TABALIEN.com – Perusahaan teknologi global seperti Microsoft, Apple, dan startup berbasis kecerdasan buatan (AI) kini berlomba menciptakan alternatif untuk menggantikan dominasi Google Search. Langkah ini ditandai dengan peluncuran fitur-fitur baru yang menggabungkan pencarian, percakapan, hingga navigasi berbasis AI.

Microsoft, misalnya, merilis fitur “Copilot Mode” di browser Edge. Fitur ini memungkinkan pengguna mencari informasi berdasarkan topik, membandingkan hasil dari berbagai tab, hingga menjalankan perintah suara tanpa berpindah aplikasi. “Copilot” juga dirancang untuk ke depannya bisa mengakses riwayat pencarian dan kredensial pengguna, guna menyusun jadwal atau memesan tiket secara otomatis.

Apple Lirik Perplexity, Penantang Baru Google

Sementara itu, Apple dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mengakuisisi Perplexity, startup AI yang kini naik daun. Menurut laporan Bloomberg, perusahaan berbasis Cupertino ini sudah menggelar diskusi internal untuk mengintegrasikan teknologi Perplexity ke dalam browser Safari.

Perplexity, yang juga didukung oleh Nvidia, baru-baru ini menyelesaikan pendanaan dengan valuasi mencapai US$14 miliar. Selain mengembangkan mesin pencari, mereka juga meluncurkan browser Comet yang berfokus pada fitur AI.

Langkah Apple ini diperkirakan dapat menggoyang hubungan jangka panjangnya dengan Google, yang selama ini membayar mahal agar tetap menjadi mesin pencari bawaan di perangkat Apple.

Preferensi Pengguna Bergeser ke AI

Perubahan strategi dari Apple dan Microsoft selaras dengan hasil survei terbaru yang menunjukkan pergeseran perilaku pengguna internet. Laporan gabungan The Verge, Vox Media Research, dan Two Cents Insights menyebutkan 52% responden kini lebih memilih menggunakan AI atau platform seperti TikTok untuk mencari informasi, dibandingkan Google.

Survei terhadap 2.000 pengguna internet di Amerika Serikat juga mengungkap 42% responden menilai Google makin tidak relevan. Di kalangan Gen Z dan milenial, ketergantungan pada AI dalam pencarian bahkan mencapai 61% dan 53%.

Pangsa Pasar Google Mulai Menurun

Data dari SearchEngineLand menyebutkan pangsa pasar Google turun di bawah 90% selama tiga bulan terakhir hingga Januari 2025. Penurunan ini tergolong signifikan, pertama kalinya sejak 2015, meskipun mesin pencari lain seperti Bing, Yahoo, dan Yandex masih tumbuh perlahan.

Selain pesaing dari sektor AI generatif seperti ChatGPT dan iAsk.Ai, platform video TikTok juga berkontribusi terhadap penurunan dominasi Google. TikTok bahkan menguji fitur integrasi pencarian langsung ke Google Search sejak awal 2024, memperluas peranannya dalam pencarian informasi harian.

Pasar Mesin Pencari Semakin Ramai

Kini, pasar mesin pencari kian dipadati oleh berbagai nama baru berbasis AI seperti Komo AI, Brave Search, Andi Search, dan You.com. Seluruhnya berusaha menawarkan cara pencarian yang lebih personal, cepat, dan relevan sesuai kebutuhan pengguna.

Perkembangan ini menandai perubahan besar dalam lanskap pencarian digital, yang tidak lagi didominasi oleh satu nama besar, melainkan diwarnai oleh kompetisi inovasi yang makin dinamis.