Mahasiswa FK UPR Galang Aksi Lingkungan Kolaboratif

Ketua PPK Ormawa FK UPR, Rizqy Fajar Syaikhul Akmal, memaparkan program ECO-HASUPA kepada warga Pahandut Seberang dalam kegiatan edukasi sampah dan kesehatan, Selasa (5/8/2025).

PALANGKA RAYA, TABALIEN.com – Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya (FK UPR) menggelar kegiatan bertajuk ECO-HASUPA di Kelurahan Pahandut Seberang, Palangka Raya, Selasa (5/8/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Cegah Sejak Dini, Sehat Sampai Nanti: Dari Sampah Menuju Hidup Bersih dan Sehat.”

Program ini merupakan bagian dari kompetisi nasional pengabdian masyarakat dan melibatkan mitra eksternal seperti Tim Penggerak PKK Kota Palangka Raya, serta perangkat kelurahan dan tokoh masyarakat setempat. Ketua TP PKK Kota Palangka Raya, Avina Fairid Naparin menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa dalam menjawab persoalan sampah dan kesehatan lingkungan.

“Persoalan sampah, penyakit infeksi, dan gizi bukan sekadar masalah teknis, tetapi juga isu sosial dan budaya. Saya menyambut baik keterlibatan para calon dokter muda yang turun langsung ke masyarakat,” ujar Avina.

Wakil Rektor III UPR, Wijanarka menegaskan, kegiatan ini bukan hanya aksi sosial, tetapi bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam pembangunan masyarakat. Ia menekankan pentingnya dokumentasi dan pelaporan sebagai bagian dari penilaian kompetisi yang berlangsung hingga November.

Ketua PPK Ormawa FK UPR, Rizqy Fajar Syaikhul Akmal menjelaskan, ECO-HASUPA adalah program terpadu yang menggabungkan edukasi, pencegahan, dan pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal. Istilah Hasupa, diambil dari bahasa Dayak yang berarti silaturahmi, mencerminkan semangat gotong royong mahasiswa dan masyarakat.

“Melalui ECO-HASUPA, kami ingin membentuk gerakan perubahan dari masyarakat untuk masyarakat. Dengan pendekatan medis, edukasi lingkungan, dan pengolahan sampah, kami harap masyarakat bisa hidup lebih sehat sekaligus produktif,” kata Rizqy.

Program ini terdiri dari beberapa kegiatan utama. Hasupa Medisina menghadirkan pemeriksaan kesehatan gratis serta penyuluhan penyakit menular dan stunting. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter umum, dokter kandungan, dokter anak, dokter gizi, dan dokter saraf.

Kemudian, Handep Hapakat mengajak warga melakukan jalan sehat sambil bergotong royong memungut sampah di sekitar sungai. Sementara TAPESTRA (Teknologi Pengolahan Sampah Terpadu) memberikan pelatihan teknis mengolah limbah plastik menjadi conblock, paving block, roster, dan asbak.

“Kami berharap program ini terus berlanjut dengan dukungan kelembagaan lokal. ECO-HASUPA bisa menjadi model intervensi yang direplikasi di daerah lain,” tambah Rizqy.

ECO-HASUPA menjadi bukti kontribusi nyata mahasiswa dalam mengatasi isu lingkungan dan kesehatan melalui pendekatan kolaboratif dan inovatif. Kegiatan ini juga memperlihatkan peran penting organisasi kemahasiswaan dalam menghasilkan solusi yang berdampak langsung bagi masyarakat.