TNI Klarifikasi Insiden Tampar Pedagang Sayur di Bantaeng

Ilustrasi: Bendera Indonesia dan bendera bajak laut dari anime One Piece berkibar berdampingan.

BANTAENG, TABALIEN.com – TNI akhirnya buka suara terkait insiden viral penamparan terhadap pedagang sayur bernama Pandi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Kamis (8/8/2025). Insiden itu terjadi setelah Pandi memasang bendera anime One Piece di mobilnya dan kini berujung pada kesepakatan damai antara kedua pihak.

Komandan Sub Denpom XIV/1-2 Bantaeng, Letda Cpm Agus Subiantoro membenarkan pelaku dalam video viral tersebut adalah anggota TNI yang bertugas di Kodim 1410 Bantaeng. “Iya memang betul yang bersangkutan adalah anggota Kodim Bantaeng,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (8/8/2025).

Agus menambahkan, pihak Kodim telah menemui korban dan keluarga untuk menyelesaikan masalah secara damai. “Sudah damai itu. Pasintel Kodim Bantaeng sudah ketemu juga dengan korban dan keluarganya,” jelasnya.

Hal senada disampaikan oleh Lettu Inf Harfil, Pasintel Kodim 1410 Bantaeng. Ia menyatakan insiden tersebut merupakan kesalahpahaman, karena anggota TNI tidak memahami makna dari bendera One Piece. “Sudah damai. Ada surat perjanjian damai antara anggota kami dan korban,” ucapnya.

Peristiwa bermula saat Pandi hendak berjualan di area terminal dan diadang seorang pria tak dikenal. Pria itu memfoto mobil, istri, dan anak Pandi, lalu mencopot bendera One Piece dari kendaraan. Setelah interogasi singkat, pria tersebut menampar wajah Pandi, meski sudah dijelaskan bahwa bendera itu hanya simbol anime.

Dandi Thoriq, kakak korban, menyebut adiknya kini mengalami trauma dan enggan memasang kembali bendera tersebut. “Kami tahu bendera One Piece tidak dilarang, tapi adik saya takut sekarang,” ujarnya.

Pihak TNI menyatakan siap memproses hukum jika tidak tercapai perdamaian, namun menegaskan bahwa kejadian ini telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Ikuti Saluran Tabalien di: