Kalteng Targetkan Produksi 400 Ribu Ton Padi Tahun Ini

Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran bersama Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, Bupati Kapuas H.M. Wiyatno, serta Forkopimda Provinsi dan Kabupaten Kapuas mengikuti Panen Raya Padi di Desa Warnasari, Kecamatan Tamban Catur, Kabupaten Kapuas, Sabtu (9/8/2025).

JAKARTA, TABALIEN.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menargetkan produksi padi mencapai 400 ribu ton pada tahun 2025. Target ini menjadi bagian dari kontribusi daerah dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.

Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo mengatakan, peningkatan produksi padi di Kalteng terus menunjukkan tren positif. Pada 2023 produksi padi mencapai rata-rata 330 ribu ton, meningkat menjadi 366 ribu ton pada 2024, dan ditargetkan 400 ribu ton pada 2025.

“Kami di Kalimantan Tengah berkomitmen bisa menyumbangkan swasembada pangan nasional,” ujar Edy dalam Leadership Forum CNN Indonesia: Pilar Nusantara, Penopang Asta Cita di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (14/10).

Edy menjelaskan, berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 2025, Kalimantan Tengah termasuk dalam wilayah percepatan pembangunan kawasan swasembada pangan, energi, dan air nasional. Pemerintah provinsi telah menindaklanjuti rencana tersebut melalui program cetak sawah rakyat.

“Tahun ini ditargetkan dari 71 ribu hektare, kami kontrak 66 ribu hektare untuk cetak sawah rakyat. Setelah sinkronisasi dengan masyarakat, target menjadi 53 ribu hektare, dan saat ini sudah tergarap 25 persen,” ungkapnya.

Ia berharap, lahan yang telah tergarap itu dapat memberi kontribusi nyata terhadap peningkatan produksi pangan di Kalteng.

Dalam forum yang sama, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung program utama Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, keberhasilan pembangunan nasional sangat bergantung pada kinerja pemerintah daerah.

“Peran daerah sangat penting karena bupati dan gubernur memiliki kekuasaan, bisa membuat regulasi, dan mengelola sumber daya untuk kemajuan wilayahnya,” kata Tito.

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi nasional merupakan hasil agregat dari capaian pembangunan di setiap daerah, termasuk Kalimantan Tengah yang kini menjadi salah satu penopang ketahanan pangan nasional.