Tiwah: Mengantar 30 Arwah Menuju Lewu Tatau

Sejumlah umat Hindu Kaharingan mendorong hewan kurban yang telah disembelih untuk dibersihkan dalam kegiatan ritual tiwah masal di Jalan Sepan Raya, Kota Palangka Raya, pada Selasa (29/10/2024). Foto: MC Kota Palangka Raya/Purba Andika/nd

PALANGKA RAYA, TABALIEN.com – Rintik hujan yang turun di pagi itu seolah menjadi saksi bisu perjalanan suci 30 arwah menuju Lewu Tatau. Di sebuah sudut Kota Palangka Raya, tepatnya di Jalan Sepan Raya 1, puluhan warga berkumpul menghadiri ritual Tiwah massal yang diikuti 26 keluarga, Kamis (31/10/2024).

Alunan musik tradisional membelah keheningan pagi. Para tetua adat dengan pakaian khas Dayak yang megah berdiri tegap, mandau tergenggam di tangan. Derai hujan tak menyurutkan semangat para pelayat yang datang untuk menyaksikan upacara sakral ini.

“Tiwah bukan sekadar ritual biasa,” ujar Fransiskus Widodo, salah satu Basir Untung yang memimpin upacara, sembari memandang ke arah Sandung yang telah disiapkan. “Ini adalah jembatan penghubung antara dunia nyata dan alam roh.”

Di sekelilingnya, asap dupa mengepul membumbung ke udara. Para keluarga duduk khidmat, menyaksikan prosesi pemindahan tulang-belulang leluhur mereka ke Sandung – rumah terakhir yang akan menjadi tempat peristirahatan abadi.

Mompong Ailas, salah satu peserta Tiwah, berbagi harapannya dengan mata berkaca-kaca. “Kami berharap ritual ini berjalan damai hingga usai. Para leluhur kami akan tenang dalam perjalanan mereka menuju Yang Maha Kuasa,” ucapnya lirih.

Tutup