JAKARTA, TABALIEN.com – Dugong (Dugong dugon), mamalia laut yang sering disebut duyung atau sapi laut, kini menghadapi ancaman kepunahan di perairan Indonesia.
Satwa yang bisa tumbuh hingga tiga meter dengan berat mencapai 400 kilogram ini memiliki ketergantungan tinggi terhadap lamun sebagai sumber makanan utamanya.
Setiap hari, dugong dewasa mengonsumsi 28 hingga 40 kilogram lamun. Namun, mereka tidak memakan sembarang jenis lamun.
“Dugong lebih menyukai lamun berukuran kecil dan lunak seperti jenis Halodule spp dan Halophila spp,” ungkap Budiarsa dalam penelitian tentang perilaku makan mamalia laut ini.
Menurut Mikaela Clarissa, pendiri Tamang Dugong, populasi satwa dilindungi ini terus mengalami penurunan.
“Ada beberapa faktor yang membuat rentan. Waktu reproduksinya cukup lama, sekitar 14 bulan mengandung dan membutuhkan 10 tahun untuk tumbuh dewasa,” jelasnya dikutip dari Mongabay.
Selain faktor reproduksi, ancaman serius lainnya adalah kondisi habitat. Data menunjukkan hanya 5 persen padang lamun yang tergolong sehat, sementara 80 persen kurang sehat, dan 15 persen tidak sehat dari total 1.507 kilometer persegi luas padang lamun di Indonesia.
Padang lamun sendiri memiliki peran vital bagi ekosistem laut Indonesia. Selain menjadi sumber makanan, habitat ini juga penting untuk menjaga produktivitas perikanan pesisir dan kualitas kejernihan air laut, serta menjadi penghubung antara terumbu karang dan hutan bakau.
