Api yang Tak Kunjung Padam: Kisah di Balik Angka-angka Kebakaran Hutan Indonesia
[dropcap]D[/dropcap]i bawah terik matahari yang membakar, Sesilia Maharani Putri berdiri di tepi lahan gambut yang menghitam. Matanya menyipit, berusaha menembus kabut asap tipis yang masih mengambang di udara. Sebagai peneliti di Yayasan Auriga Nusantara, dia telah menghabiskan berbulan-bulan meneliti pola kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Apa yang dia temukan sungguh mengejutkan.
“Enam koma satu juta hektar,” gumamnya, seolah masih tak percaya dengan angka tersebut. “Itu luas lahan yang terbakar selama satu dekade terakhir. Dan lebih dari setengahnya terjadi di Kalimantan dan Sumatera.”
Sementara itu, di sebuah ruang kantor di Jakarta, Safrul Yunardy dari Dinas Kehutanan Sumatera Selatan mengangguk pelan saat melihat data yang terpampang di layar komputernya.
“Ini bukan hanya tentang angka,” ujarnya sambil menghela napas. “Di balik setiap hektar yang terbakar, ada cerita tentang kehidupan yang berubah, tentang kemiskinan yang semakin dalam.”
Jauh di utara, di lahan gambut Kalimantan, seorang petani bernama Pak Amin memandang jauh ke arah kebunnya yang hangus. “Dulu di sini hijau,” katanya dengan suara bergetar. “Sekarang? Lihat sendiri. Hitam. Mati.” Pak Amin adalah salah satu dari ribuan wajah di balik statistik yang mencengangkan itu.