Proyek Lama Gagal Karena Ambruk, Pemkab Kapuas Rencana Bangun Jembatan Baru
KAPUAS, TABALIEN com – Pemerintah Kabupaten Kapuas berencana membangun jembatan baru penghubung Desa Terusan Raya Barat dan Desa Terusan Makmur di Kecamatan Bataguh. Rencana ini muncul sementara proyek jembatan di Desa Terusan Muara Rey 2 yang ambruk saat pembangunan masih belum jelas kelanjutannya.
Bupati Kapuas Wiyatno dan Wakil Bupati Dodo telah meninjau lokasi rencana pembangunan pada Senin (7/4/2025). Selain jembatan, pemerintah kabupaten juga merencanakan pembangunan ruas jalan penghubung menuju jembatan yang ditargetkan berfungsi pada 2027.
“Proyek pembangunan jembatan ini merupakan bagian dari upaya Pemda Kapuas untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah,” ujar Wiyatno di sejumlah media.
Rencana pembangunan jembatan baru ini bersamaan dengan belum jelasnya kelanjutan pembangunan Jembatan Terusan Muara Rey 2 yang ambruk pada Februari lalu. Kebijakan ini tampak bertentangan dengan instruksi pemerintah pusat tentang efisiensi anggaran daerah.
Jembatan Ambruk Belum Ada Kejelasan
Rencana ini menjadi sorotan publik mengingat proyek jembatan di Desa Terusan Raya yang ambruk pada Minggu (23/2/2025) belum mendapatkan kepastian penyelesaian. Jembatan tersebut diharapkan dapat menghubungkan Desa Terusan dan sekitarnya menuju Kota Kuala Kapuas.
Masyarakat Desa Terusan telah terisolasi selama puluhan tahun karena tidak adanya akses jalan darat. Selama ini, transportasi hanya mengandalkan jalur sungai dengan berbagai keterbatasan, padahal wilayah ini merupakan lumbung padi potensial bagi Kabupaten Kapuas dan Kalimantan Tengah.
Kontraktor Siap Bertanggung Jawab
H Misdan, Direktur PT Cipta Karya Mitratama Mandiri selaku kontraktor proyek jembatan yang ambruk, menyatakan siap bertanggung jawab menyelesaikan proyek tersebut.
“Kami dari kontraktor pasti akan bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan ini dengan sisa waktu yang ada, kalau tidak salah sisa 37 hari,” kata Misdan saat meninjau lokasi bersama Wakil Bupati Kapuas pada Senin (24/2/2025).
Proyek senilai Rp19,7 miliar dari APBD Kapuas tersebut akan dilanjutkan menggunakan material yang sudah ada. “Kalau ini tidak parah, masih bisa diluruskan, tapi kalau sangat parah, itu masih kita pikirkan dulu. Ini masih bagus (materialnya), nanti tim ahli yang bisa jelaskan,” tambahnya.
Penyebab Jembatan Ambruk
Yan Hendri Ale, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kabupaten Kapuas, menjelaskan penyebab jembatan ambruk adalah amblasnya tiang perancah.
“Akibat daya dukung tiang tanah berkurang pada titik pemasangan perancah dan adanya penurunan akibat beban rangka baja yang dipikul,” ungkap Ale di Kantor DPUPRPKP Kapuas (24/2/2025).
Untuk penanganan lanjutan, DPUPRPKP akan berkoordinasi dengan kontraktor, tim teknis pabrikan rangka jembatan, dan perangkat desa. “Pertama kita akan mengevakuasi rangka jembatan yang ambruk dari dalam air di bagian alur tengah sungai, sehingga tidak menghalangi transportasi air,” jelasnya.
Proses evakuasi rangka baja diperkirakan membutuhkan waktu tiga hari. DPUPRPKP juga akan melakukan pengecekan kondisi dan kelayakan material mulai 26 Februari 2025.
“Secara simultan akan dilakukan penyiapan rangka baja kembali apabila ada rekomendasi dari tim bahwa rangka tidak dapat digunakan atau diperlukan pabrikasi ulang,” lanjut Ale.
Pihak kontraktor telah menyatakan sanggup menyelesaikan perbaikan dalam waktu sekitar 60 hari kalender sesuai spesifikasi teknis dan kontrak yang disepakati.
Wartawan telah berupaya mengonfirmasi Bupati Kapuas Wiyatno terkait alasan pembangunan jembatan baru sementara proyek jembatan yang ambruk belum tuntas. Namun hingga Rabu (9/4/2025) pukul 18.00 WIB, belum ada jawaban dari Wiyatno.